Selasa, 11 September 2007

Mengenali Potensi Diri

Seorang pebisnis dari New York memasukkan uang $1 ke dalam mangkuk seorang penjual pencil lalu terburu-buru masuk ke dalam kereta bawah tanah. Sesaat setelah ingat, ia keluar dari kereta, melangkah menuju si pengemis itu dan mengambil beberapa batang pensil dari mangkuk.

Sambil meminta maaf, ia menjelaskan bahwa ia lupa mengambil pensil tersebut dan berharap semoga sang pengemis itu tidak marah kepadanya. Katanya, " Anda seorang pengusaha seperti saya. Anda punya produk untuk dijual dan harganyapun terjangkau". Kemudian pria itu menaiki kereta selanjutnya.

Dalam suatu pertemuan sosial beberapa bulan kemudian, seorang salesman yang berpakaian rapi mendekati sang pebisnis dan memperkenalkan dirinya. "Anda mungkin tidak mengenal saya dan saya juga tidak tahu nama anda, tetapi saya tidak pernah melupakan anda. Anda adalah orang yang pernah mengembalikan harga diri saya. Saya adalah si pengemis penjual pensil sampai anda datang dan mengatakan bahwa saya seorang pengusaha".

Orang bijak berkata,"Banyak orang melakukan banyak hal yang lebih daripada yang mereka pikirkan karena orang lain mengatakan bahwa mereka bisa". Bagaimana anda melihat orang lain? Hal terbaik yang bisa kita berikan kepada orang lain bukanlah dengan membagikan kekayaan, tetapi dengan membukakan jalan menuju kekayaan mereka sendiri.

Sangatlah mengagumkan menyadari begitu banyak bakat dan kemampuan yang ada dalam diri setiap orang. Langkah pertama menuju kesuksesan adalah mengenali potensi diri anda, dan yang kedua mengenali potensi orang lain.

Untungnya, begitu kita mengenali kemampuan kita, sangatlah mudah untuk mengenali potensi orang lain. Sekali kita melihatnya, kita dapat membantu mereka untuk menemukannya sendiri. (Zig Ziglar: Recognizing Potensial)


Tidak ada komentar: